PKN



MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA

                              


1.    PILIHAN UNTUK MENGGUNAKAN GARUDA SEBAGAI LAMBANG JUGA MERUPAKAN SIMBOL TERSENDIRI

Lambang suatu negara memiliki makna filosofis dan historis bangsa. Dan penggunaannya pun, ada ketentuan-ketentuan yang mengatur sehingga lambang tersebut diperlakukan sebagaimana seharusnya demi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Garuda Pancasila  adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Bangsa Indonesia telah memilih burung garuda sebagai lambang kebangsaannya yang besar, karena garuda adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis. Burung garuda juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun. Burung garuda pun pantang mundur dan pantang menyerah.
Garuda Pancasila adalah istilah untuk lambang negara kita, bukan Burung Garuda. Istilah Garuda Pancasila tersebut dalam UUD 1945, Pasal 36A: “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.”
 Dengan demikian, lambang burung garuda itu semakin gagah mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis.
Keseluruhan nilai lambang Garuda Pancasila mengandung makna:
1. Indonesia adalah negara kesatuan yang kuat dan perkasa.
2. Indonesia mulai merdeka dan berdaulat penuh sejak 17 Agustus 1945.
3. Indonesia berdasarkan Pancasila.
4. Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan, berbagai suku bangsa, berbagai bahasa daerah dan budaya, berbagai agama tetapi tetap dalam persatuan dan kesatuan nusa bangsa Indonesia.



2.    WARNA KEEMASAN PADA BURUNG GARUDA

Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan, melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa priyagung sejati.

3.    PARUH, SAYAP, EKOR DAN CAKAR

Burung Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.

4.    KENAPA BURUNG GARUDA MENOLEHKAN LEHERNYA KE ARAH KANAN


Posisi kepala burung Garuda menengok ke kanan. Ini merupakan perlambang bahwa jiwa – jiwa Bangsa Indonesia haruslah bergerak ke arah kebaikan. Karena di dalam ajaran Agama Islam bahwa posisi kanan melambangkan hal-hal yang baik.

5.    WARNA DASAR PADA RUANG PERISAI

 

Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Merah artinya berani dan Putih artinya suci.
Pada bagian tengahnya, berwarna dasar hitam yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut:
  1. Sila Pertama:     
Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam.
  1. Sila Kedua:
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah.
  1. Sila Ketiga:
            Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih.



  1. Sila Keempat:
 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah.
  1. Sila Kelima:
 
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

6.    JUMLAH BULU PADA BURUNG GARUDA

Jumlah bulu burung Garuda melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
a.       17 helai bulu pada masing-masing sayap
Membentang gagah, melambangkan tanggal 17
b.      8 helai bulu pada ekor
Melambangkan bulan  8 (bulan Agustus)
c.       19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
d.      45 helai bulu di leher

Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu",  yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Melambangkan dan menegaskan bahwa meski memiliki keberagaman suku bangsa adat budaya dan agama tetapi dengan persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan negara Republik Indonesia.















MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA



Disusun Oleh :

ü Adi Martono                          (1101045549)
ü Devika Komarrudin              (1101045552)
ü Fauzana Mega Feryandanie  (1101045412)
ü Lily Yuni Setyawati              (1101045438)
ü Mohammad Aukia Akbar     (1101045450)
ü Siti Mutiah                             (1101044510)



Kelas 1 M
Program Studi S1 PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Jakarta 2011

0 komentar:

Posting Komentar